Mimpi selingkuh

Namanya orang kgila, pesan-pesan dalam mimpi pun dianggap sebuah fakta. Yang kasihan tentu saja Ny. Bainah, 50. Hanya dituduh selingkuh lewat sebuah mimpi, Pandam, 55, langsung ambil kapak dan disabetkan ke leher istrinya, betttt! Tentu saja Ny. Bainah malang ini seketika ambruk meregang nyawa.

Orang gila itu macam-macam. Ada gila harta, gila hormat, gila wanita. Paling membahayakan adalah gila yang biasa disebut edan turunan, karena orang itu mengidap penyakit tersebut sekadar mewarisi orangtuanya. Begitulah garis nasib orang, kadang sangat tragis dan ironis. Orangtua bukan mewariskan harta yang berlimpah, tapi malah mewariskan penyakit edan. Tapi apa mau dikata, manusia takkan bisa melawan takdir, termasuk sastrawan Sutan Takdir Alisyahbana sekalipun.

Agaknya Pandam edan yang warisan sejarah. Bapak sendiri tidak terkena, tapi sangat boleh jadi nenek atau kakeknya yang mengidap. Dengan demikian penyakit gila memang ada hubungannya dengan bakat. Bila dalam hidupnya menderita tekanan hidup yang hebat, soal ekonomi misalnya, maka bakat edan tersebut akan tumbuh dan berkembang. Dan secara kebetulan Pandam pernah terkena PHK, sehingga ketika mental tak kuat menerima, mulailah Pandam suka tertawa sendiri, nyanyi-nyanyi turut lurung (sepanjang jalan).

Jika sedang normal, perilaku Pandam juga ndalan (wajar) sebagaimana lazimya orang bermasyarakat. Tapi bila kumat, woo…….., bikin pusing anak-anak dan istrinya, Bainah. Maka meskipun penyakit gila itu datang dan pergi, penjagaan dan pengawasan melekatnya cukup diserahkan kepada istri. Sedang anak-anak sudah misah alias tinggal dalam keluarga masing-masing.

Alkisah, Pandam belum lama ini kumat kembali. Dalam mimpinya di tengah malam dia melihat bahwa istrinya berselingkuh dengan lelaki idalam lain. Kalau orang waras, mestinya kisah mimpi penuh ilusi itu takkan dipikirkan benar. Tapi namanya orang gila, kisah dalam mimpi tersebut diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Artinya, dia marah-marah dan mengomeli habis-habisan Bainah. “Kamu memang perempuan nakal, pelanyahan, tak punya kesetiaan pada suami….,” maki Pandam panjang lebar.

Bainah yang sudah terlalu biasa menyikapi kelakuan suami, tetap tenang dan tak ambil peduli. Eh, Pandam semakin kalap. Tahu-tahu dia ambil kapak dan disabetkan ke leher istrinya, betttt! Tanpa ampun lagi Bainah ambruk dengan posisi kepala nyaris lepas dari badan. Lagi-lagi namanya orang gila, dia tidak melarikan diri atau panggil keluarga, tapi hanya mondar mandir di rumah sambil tetap nyanyi-nyanyi seperti biasa.

Sampai kemudian datang Pak RT Samijan, yang sore itu bermaksud akan memberikan kupon jatah beras raskin. Alangkah kagetnya ketika melihat Ny. Bainah tersungkur mandi darah. Melihat Pandam masih memegang kapak, tahulah apa yang sudah terjadi. Dia segera memanggil sejumlah warga untuk menolong Ny. Bainah, tapi semua sudah terlambat. Sementara wanita malang ini dikebumikan, polisi masih menahan Pandam. Dia akan diselidiki, edannya beneran atau sekedar edan rekayasa.

Ini edan asli kok, ada logo SNI-nya. (JP/Gunarso TS)